Evaluasi Data Demografi Penduduk
Seluruh statistik penduduk merupakan objek galat (error), baik dari data tersebut diperoleh melalui registrasi ataupun dikumpulkan dari sensus ataupun survey. Galat tersebut dapat besar ataupun kecil, tergantung dari jenis data yang dikumpulkan, efisiensi dari system pengumpulan, dan kondisi geografis dan kebudayaan yang ada dari daerah yang bersangkutan. Dari seluruh informasi yang dikumpulkan di dalam sensus seperti tanggal, bulan, dan tahun serta tempat dilahirkan, pada umumnya yang terakhir ini dapat dijawab dengan baik, sedangkan mengenai lainnya yaitu umur sangat sukar untuk mendapatkan yang mendekati kebenaran atau dengan kata lain kemungkinan akurasi dari data umum adalah yang tidak mempunyai dokumen tertentu mengenai umur perlu dicek dengan peristiwa-peristiwa tertentu yang sekiranya dapat diketahui untuk daerah yang bersangkutan.
Galat didalam pelaporan atau kesalahan pencacahan timbul karena beberapa orang luput dari sensus tanpa dapat dihindari, kesalahan pelaporan penduduk berhubungan secara sistematis dengan karakteristik yang lain. Oleh karena itu sulit untuk dialokasikan sehingga menyebabkan terjadinya under reporting enumeration, tetapi biasanya akan diimbangi oleh adanya perhitungan lebih dari satu kali. Galat juga dapat terjadi karena kegagalan dalam melaporkan atau mencatat umur dari penduduk yang dihitung dalam sensus atau karena umur dilaporkan salah. Jika umur tidak diketahui maka ada kemungkinan umur tersebut merupakan hasil pemikiran responden atau pencacah atau diisi di kantor sensus berdasarkan ciri-ciri lain dari orang yang bersangkutan.
Oleh karena itu untuk mengetahui seberapa besar kesalahan perlu diadakan evaluasi terhadap distribusi umur sebelum digunakan dalam perhitungan untuk dasar suatu kebijaksanaan. Setelah diadakan evaluasi yang teliti kemudian diadakan smoothing untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan yang mungkin ada. Kesukaran yang mungkin timbul adalah untuk menentukan secara pasti letak dan besarnya kesalahan. Untuk mengadakan evaluasi terhadap umur serta perapiannya sebelum data digunakan dalam perhitungan proyeksi penduduk atau ukuran demografi yang lain ada beberapa metode evaluasi yaitu:
1. Indeks Gabungan(Joint Score Index)
Untuk evaluasi kualitas data umur dapat digunakan metode Index Gabungan antara Rasio Sex dan Rasio umur penduduk laki-laki maupun perempuan.
2. Mayers Index
Setelah dihitung besarnya nilai index Gabungan perlu juga diketahui apakah ada semacam ruangan bahwa penduduk lebih cenderung memilih angka-angka akhir tertentu di dalam memberikan jawaban mengenai umur. Angka-angka akhir yang mana disenangui oleh penduduk seperti halnya umur untuk akhir : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Untuk mengetahui pola kecenderungan angka akhir yang disenangi dapat dihitung dengan Index Mayers’(The Methods and matherials of Demography, 1973 : 26-208) yaitu suatu angka dapat memperlihatkan besarnya kesalahan dalam pelaporan serta pencatatan umur penduduk.
3. Grafik Piramida Penduduk
Pembuatan grafik piramida penduduk dengan interval satu tahun akan memudahkan untuk mengetahui perbedaan jumlah penduduk pada umur dengan angka-angka akhir tertentu.
4. Survey Antar Sensus
Metode Survey antar sensus sangat baik untuk melihat perbandingan jumlah penduduk dalam jangka waktu dua sensus yang pada umumnya dilakukan tiap 10 tahun sekali untuk Indonesia.
5. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi dipergunakan untuk menggambarkan profil penduduk menurut karakteristik tertentu,misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan kewarganegaraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar