Gempa Padang 30 September 2009
“Tidak ada laporan kerusakan”. Lah gimana mau laporan wong listrik,telepon dan semua komunikasi semua rusak, lumpuh. Kerusakan dan kesiagaan bantuan bisa diprediksi dari besarnya MMI. kita harusnya sdh tahu dg MMI hingga skala VII. doh !
Ini sungguh memprihatinkan sekali. Laporan ini sudah bisa dipastikan tidak akan datang karena dari skala MMI yang dipreduksi sudah mencapai MMI VII. Artinya kerusaan sangat parah. Dalam dua tiga jam awal, tidak ada laporan dari Padang. Hanya Riau (pekanbaru saja). Ya tentusaja, Riau aman-aman saja. Ini disebabkan goyangannya tidak menutup komunikasi.
Bagaimana kita tahu kerusakan akan sangat besar ?
Gempa relatif kecil, episenter dalam
Gempa relatif kecil, episenter dalam
Gempa yang relatif kecil dan hiposenternya sangat dalam tidak perlu dikhawatirkan. Gempa-gempa sangat dalam ini hanya diperlukan dalam dunia ilmiah sebagai salah satu data penelitian tektonik. Di permukaan kita hanya terasa goyangan kecil. Dalam skala MMI sangat rendah sehingga kerusakan tidak berarti.
Gempa besar dalam
Gempa besar dalam
Apabila hiposenter gempa sangat dalam tetapi besarnya energi dan besaran magnitudenya besar, maka gempa ini akan menjalar sangat jauuh dan akan merusak permukaan yang berdekatan dengan episenter.
Gempa kecil dangkal
Gempa kecil dangkal
Gempa yang dangkal berposisi di laut walaupun relatif kecil masih berpotensi merusak melalui tsunami. Energi gempa ini akan dipakai untuk mengangkat dasar lautan (dislokasi) sehingga mampu menimbulkan tsunami yang juga merusak.
Gempa Padang
Gempa Padang kali ini memiliki kedalaman 80 Km tetapi kekuatannya 7.6Mw (sangat kuat). Sehinggamenyebabkan skala goyangan di permukaan sebesar hingga MMI Skala VI-VII yang sangat merusak bangunan. Kekuaran ini mirip dengan kekuatan gempa Jogja yang beruba gempa dangkal walaupun relatif lebih lemah.
Intensitas goyangan di permukaan hingga MMI skala VI-VII di sekitar episenter.
Intensitas goyangan di permukaan hingga MMI skala VI-VII di sekitar episenter.
Getaran gempa Padang akhir September 2009 kali ini terasa hingga di Singapore dan bahkan Kuala Lumpur. Mirip dengan gempa bengkulu yang dengan kekuatan 8.4 SR dua tahun lalu. Bandingkan dengan ketiga gempa-gempa lain yang terjadi sebelumnya dibawah ini :
padang-bengkulu-jogja.jpg
Perbandingan tiga gempa sebelumnya.
Gambar di atas ini memperlihatkan peta-peta yang membandingkan bagaimana getaran-getaran gempa ini menyebar di daratan. Gempa Bengkulu sebenarnya menyebar tetapi karena ini menggambarkan daratan maka getaran di pusat gempa (episenter) tidak digambarkan. Terlihat gempa Padang dan gempa Bengkulu memiliki kedalaman 30 Km. Sedangkan gempa Jogja hanya pada kedalaman 17.1 Km, sangat dangkal sekali. Energi gempa di Jogja ini terlihat terpusat. Lihat skala pembanding masing-masing peta ini tidaklah sama. Sehingga sangat terlihat bahwa getaran gempa jogja sangat terpusat pada tempat yang sangat sempit. Hal ini juga merupakan hal yang unik bagi ahli gempa seperti kata Pak Irwan yang menunjukkan bahwa lamanya gempa jogja yang hanya M6.3 ini dapat terekam hingga hampir 1 menit goyangannya, padahal biasanya gempa sebesar itu hanya terasa selama 20-30 detik saja.
Jadi kita harus sudah mulai bisa memprediksi seberapa besar kerusakannya hanya dengan melihat lokasi gempa, besarnya gempa dan kedalaman gempa.
sumber: http://rovicky.wordpress.com/2009/10/01/gempa-padang-30-september-2009-jangan-tunggu-laporan/
Diposkan oleh Alex di 23:48
Label: Seisme (Gempa bumi)
Rabu, 02 September 2009
Gempa Bumi di Laut Tasik
Pusat gempanya di wilayah laut barat daya dari Tasikmalaya tepatnya di lokasi daerah pantai namun di kota Bogor, Depok, dan Jakarta terasa sekali.
Detail gempanya seperti berikut ini:
Info Gempa Mag: 7.3 SR 02-Sep-09 14:55:00 WIB
Loc: 8.24 LS-107,32 BT (142 km Barat Daya Tasikmalaya – Jabar),
Kedalaman: 30 Km. Potensi Tsunami untk diteruskan pada masyarakat BMKG
Menurut beberapa sumber di daerah Purwakarta gempa terasa lumayan besar. Kebetulan saat terjadi gempa aku sendiri sedang mengikuti kuliah Metode kuantitatif Geografi di UI Depok dan tiba-tiba lantai tempat kami kuliah bergetar dan makin lama makin keras. Tadinya sempet panik tetapi sang dosen berkata kepada kami bahwa gedung UI engga gampang rubuh. Yah ....tapi kalau skalanya besar tuh gedung juga bisa aja rubuh kaleeee..... Sekitar 1 menit saja gempa berlangsung dan terus tenang lagi dan akhirnya kami melanjutkan kuliah yang sempat terganggu oleh si nakal seisme.
Diposkan oleh Alex di 08:59
Label: Seisme (Gempa bumi)
Minggu, 16 Agustus 2009
Gempa Bumi (Earthquake Destruction)
Apakah gempa itu ?
Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik4. Gelombang ini menjalar menjauhi fokus3 gempa ke segala arah di dalam bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak atau tidak tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu bangunan dan mutu tanah dimana bangungan berdiri.
Dimanakah gempa terjadi ?
Lapisan litosfir7 bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik9 yang kaku dan terapung di atas batuan yang relatif tidak kaku. Daerah pertemuan dua lempeng atau lebih kita sebut sebagai plate margin atau batas lempeng, disebut juga sesar15. Gempa dapat terjadi dimanapun di bumi ini, tetapi umumnya gempa terjadi di sekitar batas lempeng dan banyak didapat sesar aktif disekitar batas lempeng. Titik tertentu di sepanjang sesar tempat dimulainya gempa disebut fokus3 atau hyposenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut episenter2.
Mengapa terjadi gempa ?
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir7, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel8. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik9 yang merupakan bagian dari litosfir7 padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya.Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Kapan gempa terjadi ?
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan Lingkaran Api karena banyaknya gunung berapi.
Siapa yang mempelajari gempa ?
Seismologist adalah ilmuwan yang mempelajari sesar dan gempa. Mereka menggunakan peralatan yang disebut seismograf untuk mencatat gerakan tanah dan mengukur besarnya suatu gempa. Seismograf memantau gerakan-gerakan bumi mencatatnya dalam seismogram. Gelombang seismik, atau getaran, yang terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismogram. Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran gempa. Seismologist menggunakan skala Richter untuk menggambarkan besaran gempa, dan skala Mercalli untuk menunjukkan intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung dan manusia.
KOSA KATA GEMPA BUMI
1 Magnitudo – banyaknya energi yang dilepas pada suatu gempa yang tergambar dalam besarnya gelombang seismik di episenter. Besarnya gelombang ini tercermin dalam besarnya garis bergelombang pada seismogram.
2 Episenter – titik di permukaan bumi tepat di atas fokus atau sumber gempa, dinyatakan dalam lintang dan bujut, Hyposenter=parameter sumber gempa bumi yang dinyatakan dalam waktu terjadinya gempa, lintang, bujur dan kedalaman sumber)
3 Fokus – sumber gempa di dalam bumi, tempat batuan pertama patah.
4 Gelombang seismik – getaran gempa yang menjalar di dalam dan dipermukaan bumi dengan cara longitudinal dan transfersal.
5 Intensitas – besarnya goncangan dan jenis kerusakan ditempat pengamatan akibat gempa. Intensitas tergantung dari jarak tempat tersebut dari hyposenter.
6. Kerak bumi – lapisan atas bumi yang terdiri dari batuan padat. Baik tanah di daratan maupun di dasar laut termasuk kerak bumi.
7. Litosfir – lapisan paling atas bumi yang hampir seluruhnya terdiri dari batuan padat. Lapisan ini termasuk kerak bumi dan (sebagian) mantel atas
8 Mantel – Lapisan di bawah kerak bumi yang tediri dari mantel atas dan mantel bawah.
9 Lempeng Tektonik - bagian dari litosfir bumi yang padat atau rigid. Lempeng-lempeng tektonik ini senantiasa bergerak dengan lambat, terapung diatas mantel.
10 Seismograf – peralatan yang menggambarkan gelombang gempa yang datang di stasiun pengamat.
11 Seismogram – catatan tertulis dari getaran bumi yang dihasilkan oleh seismograf.
12 Seismologist – ilmuwan yang mempelajari gempa
13 Skala Mercalli – suatu ukuran subyektif kekuatan gempa dikaitkan dengan intensitas-nya
14 Skala Richter – suatu ukuran obyektif kekuatan gempa dikaitan dengan magnitudo-nya
15 Sesar – patahan atau pemisahan batuan, umumnya di antara dua atau lebih plat tektonik
Saduran dan modifikasi dari SqiQuest
Courtesy DR. Pariatmono (BPPT)
Download Video MP 4 di atas Klik di sini
Download Video dengan format flash (FLV) di atas Klik di sini
PENTING !!! Untuk menampilkan hasil download video, laptop ataupun komputer anda harus sudah dilengkapi software FLV ataupun Software MP4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar