Gempa bumi yang mengguncang Haiti ternyata sudah diperkirakan jauh sebelumnya oleh para ilmuwan.
Menurut mereka, pulau Hispaniola, tempat Haiti dan Republik Dominika berbagi ruang merupakan kawasan yang rentan dilanda gempa bumi. Lima ilmuwan menunjukkan artikel sebuah surat kabar yang memuat berita tentang Konferensi Geologi Karibia di Santo Domingo, Republik Dominika.
Konferensi yang dilaksanakan pada Maret 2008 ini membahas persoalan “bahaya seismik mayor” yang mungkin sekali melanda Hispaniola, khususnya kawasan pulau selatan. Prediksi dan statistik ini akhirnya benar-benar terjadi Selasa (12/1) waktu setempat atau kemarin WIB. Gempa bumi kali ini berasal dari jajaran zona pergesekan yang sama.
Para ahli menyebut area ini sebagai zona Enriquillo-Plaintain. “Kami sangat prihatin atas terjadinya bencana ini,” ungkap kolumnis sekaligus peneliti senior dari University of Texas’ Institute for Geophysics, Paul Mann. Dia menambahkan bahwa selama ini zona yang bersangkutan tidak pernah memperlihatkan pergerakan.
“Zona itu tidak pernah bergerak sedikit pun selama ratusan tahun,” ungkapnya pada Selasa pagi waktu setempat. Untuk itulah, para ilmuwan cukup sulit untuk memprediksi kapankah lempeng-lempeng ini akan bergeser.
“Haiti merupakan salah satu kawasan seismikal aktif di dunia,” papar seorang geologis, Jian Lin dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts. Episentrum gempa bumi Haiti pada Selasa lalu berada 16 km sebelah selatan ibu kota Haiti, Port-au-Price. (CNN/anastasia ika)(Koran SI/Koran SI/rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar