“Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks
keruangan“ (Semlok, 1988:3).
Pengajaran geografi pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan
kemampuan siswa mengenali dan memahami gejala alam dan kehidupan dalam
kaitannya dengan keruangan dan kewilayahan, mengembangkan sikap positif rasional
untuk menghadapi permasalahan yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh
lingkungan. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, bahwa pengajaran Geografi
memiliki tujuan umum dan nilai–nilai yang diperoleh antara lain: menanamkan
kesadaran bermasyarakat dan berkesadaran akan keharusan bekerja, mampu
membudayakan alam sekitar dan memanfaatkan kekayaannya. Tujuan pendidikan
nasional dan tujuan pengajaran akan tercapai apabila tercipta iklim proses belajar
mengajar yang kondusif. Setiap pengajaran harus meliputi, pengalaman belajar siswa
diarahkan pada tiga tujuan pengajaran yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik
(Sumiati,1999:1).
Geografi merupakan pengetahuan sosial yang sifatnya kompleks, yang akan
melatih mahasiswa secara afektif, kognitif dan psikomotoriknya, dalam hal belajar.
Selain teori-teori yang didapat mahasiswa di dalam kelas, harus di tunjang oleh
praktek laboratorium dan praktek lapangan yang sering disebut Kuliah Kerja
Lapangan (KKL). Di dalam proses belajar mengajar kadang mahasiswa merasa jenuh
dan malas untuk mempelajari teori-teori yang ada, karena di anggap sukar dan sulit di
pahami, mereka akan lebih paham bila sudah melaksanakan praktek atau ikut dalam
Kuliah Kerja Lapangan (KKL), karena Kuliah Kerja Lapangan berfungsi
mengaplikasikan teori didalam kelas dengan di lapangan sehingga akan berpengaruh
pada prestasi belajar dan keefektifan dalam proses belajarnya.
Pelajaran atau kerja lapangan pada dasarnya merupakan hal yang tidak boleh
ditinggalkan dalam Geografi. Disamping akan sangat membantu dalam
pengembangan analisis, sintesis, interpretasi, mengamati korelasi dan nilai hubungan
kausal, pelajaran lapangan juga akan sangat berguna dalam hal menyamakan persepsi
dan membakukan pengertian. Persepsi individu bersifat subjektif dipengaruhi oleh
derajat perhatian, diwarnai oleh pengalaman yang sudah ada dan dapat bersifat sangat
khas.
Keefektifan pelaksanaan suatu kegiatan merupakan salah satu tujuan yang
hendak dicapai. Seperti halnya dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
yang merupakan program wajib bagi mahasiswa Jurusan Geografi di lingkungan FIS
UNNES (Sutomo,2000:1). Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Jurusan
Geografi sebagai suatu metode pembelajaran secara kontekstual merupakan
pengabungan antara materi pelajaran dengan pengalaman sehari-hari mahasiswa,
masyarakat dan pekerjaan di lingkunganya. Kontekstual disini berarti bahwa dalam
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) itu pembelajarannya secara konkrit yang melibatkan
kegiatan secara hand on dan minds on yaitu pembelajaran yang secara langsung
dialami dan diingat oleh mahasiswa. Dalam pembelajaran dengan metode kontekstual
materi disampaikan dalam konteks yang sesuai dengan lingkungan dan bermakna
bagi mahasiswa (Gafur, 2003:37).
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sebagai suatu metode pembelajaran secara
kontekstual, disamping sangat membantu di dalam mengembangkan kemampuan
analisis interpretasi, menilai hubungan kausal, pelajaran lapangan juga akan sangat
berguna dalam hal menyamakan persepsi dan yang lebih penting adalah
meningkatkan kualitas mahasiswa yang berupa prestasi belajar mahasiswa Geografi.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan, mahasiswa yang aktif mengadakan
penelitian dan mempergunakan alat-alat yang ada, dengan begitu akan lebih mudah
bagi mereka untuk mengingatnya. Namun begitu, tidak sedikit mahasiswa yang
benar-benar memanfaatkan situasi di lapangan untuk menerapkan ilmu yang
diperolehnya di kelas, yang kemudian menerapkannya di lapangan. Juga ada yang
mengatakan mendapat tambahan pengetahuan setelah mengikuti Kuliah Kerja
Lapangan (KKL). Materi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ikut menguatkan teori yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan di kampus, disamping pengayaan yang
dilakukan oleh masing-masing individu. Dengan adanya penelitian diharapkan
keberhasilan Kuliah Kerja Lapangan dapat diketahui, khususnya pengaruh Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) I sebagai suatu metode pembelajaran secara kontekstual,
terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan Geografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar