Selasa, 06 April 2010

Rahasia Awal Kehidupan

Rahasia Awal Kehidupan
oleh: Fran Kurnia

Bagaimana awal kehidupan di bumi ini? Apa yang menjadi awal bentuk-bentuk kehidupan yang tak terhitung jumlahnya kini?

Sejak Charles Darwin mengusulkan teorinya bahwa manusia merupakan bentuk evolusi dari kera, para ilmuwan menggali lebih lanjut ke dalam sejarah abad pertama dari kehidupan bumi. Semua itu dalam upaya untuk menemukan awal mula kehidupan. Pendapat yang sudah umum diterima mengatakan bahwa kehidupan muncul sekitar tiga atau empat ribu juta tahun yang lampau yang berasal dari apa yang disebut dengan “cairan awal” (primordial soup). Kemudian diceritakan adanya halilintar (atau petir ya…?) menyambar-nyambar atmosfer bumi dengan semangat yang bergejolak yang kemudian menyebabkan tercampurnya zat-zat kimia secara tepat yang menghasilkan sel-sel yang primitif, yaitu bentuk pertama kehidupan.

rahasia1.jpg
[Primordial Soup (images.businessweek.com)]

Tetapi pada waktu yang paling akhir ini telah dikemukakan jawaban lain terhadap misteri awal kehidupan itu. Dialah Sir Fred Hoyle, orang di belakang teori ini yang juga seorang pembantah utama dogma ilmiah yang telah diterima secara umum. Hoyle pernah menjadi profesor astronomi di Universitas Cambridge selama kurang lebih dua puluh tahun. Ia berpendapat bahwa kehidupan di bumi awalnya bermula dari sebuah “bola salju yang kotor”. Ia juga menambahkan bahwa nenek moyang kita lahir dalam awan debu yang terapung-apung ke sana ke mari dalam galaksi Bima Sakti. Menurut Hoyle, awan debu itu mengandung virus dan kuman. Beberapa diantaranya terbawa oleh sebuah bintang berekor yang kemudian meledak ke dalam atmosfer bumi dan dengan demikian menyebar benih-benih ke planet yang mati, berupa sel-sel pendukung kehidupan. Ekor dari komet itu terdiri dari gas dan debu, tetapi kepalanya yang kecil itu mengandung potongan-potongan es, yakni air pemberi hidup bagi pemeliharaan kuman-kuman yang dibawanya.

rahasia2.jpg
[Komet yang membawa materi (chimetv.com)]

Tunggu sebentar! Sebelum kita meremehkan teori yang agak tidak masuk akal ini ada baiknya kita simak penjelasan berikutnya. Pada tahun 1940, banyak para ilmuwan menertawakan pendapat Hoyle ini (sama seperti kita kan?). Tetapi sejak itu para ahli astronomi telah memperoleh beberapa penemuan yang aneh pada awan debu yang terapung-apung di antara bintang-bintang. Hebatnya lagi, debu ini mengandung bahan-bahan kimia yang penting dalam rantai kehidupan, termasuk di dalamnya campuran alkohol dengan methyl alkohol, asam semut, gas formaldehyde, yakni gas tanpa warna dengan bau yang keras, bahkan semacam jenewer murni. Belum berhenti sampai di situ, karena akhir-akhir ini terjadi semacam pengembangan besar bagi teori Hoyle. Menurut Hoyle, telah ditemukan awan gas yang disebut dengan Orion Nebula yang mengandung bahan nabati selulosa yang merupakan bahan bagi setengah dari seluruh molekul yang ada.

rahasia3.jpg
[Orion Nebula (www.usm.maine.edu)]

Apabila teori ’sang pembantah’ ini benar, maka dapat dijelaskan suatu kepercayaan yang nampaknya sebagai takhayul, yang dipercayai orang pada abad pertengahan. Pada zaman itu kemunculan bintang berekor di langit dianggap sebagai pembawa berita kematian (emang iya ya…?) Apakah kuman itu dibawa oleh bintang berekor yang memasuki atmosfer bumi? Bukankah dahulu pernah ada penyakit pes besar yang menimpa Eropa yang konon katanya akibat adanya bola salju yang kotor?

Entah apa yang terjadi sebenarnya pada dahulu kala, hendaknya kita selalu bersyukur karena masih diberikan nafas kehidupan yang begitu berharga untuk disia-siakan…

The diversity of the phenomena of nature is so great, and the treasures hidden in the heavens so rich, precisely in order that the human mind shall never be lacking in fresh nourishment.
[Johannes Kepler, 1571-1630]

Pustaka: Blundell, Nigel. The World’s Greatest Mysteries. 2001. Octopus Books Ltd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar