Senin, 26 Juli 2010

GEOLOGI Gunungapi Galunggung

GEOLOGI

Gunungapi Galunggung merupakan gunung api aktif tipe strato, yang di dalam pembagian fisiografi Jawa Barat, termasuk di dalam zona gunung api kwarter yang terbentuk di bagian tengah Jawa Barat, dan secara pembagian karakteristik sedimen batuan tersier terletak di dalam cekungan Bogor. Stratigrafi batuan gunung api dapat di teliti lebih jelas dan detil setelah terjadinya letusan 1982 � 1983.



Geomorfologi

Gunung Galunggung menempati daerah seluas �275 km2 dengan diameter 27 km (barat laut-tenggara) dan 13 km (timur laut-barat daya). Di bagian barat berbatasan dengan G. Karasak, dibagian utara dengan G. Talagabodas, di bagian timur dengan G. Sawal dan di bagian selatan berbatasan dengan batuan tersier Pegunungan Selatan. Secara umum, G. Galunggung dibagi dalam tiga satuam morfologi, yaitu: Kerucut Gunung Api, Kaldera, dan Perbukitan Sepuluh Ribu.



*

Kerucut Gunung Api, menempati bagian barat dan selatan, dengan ketinggian 2168 m diatas permukaan laut, dan mempunyai sebuah kawah tidak aktif bernama Kawah Guntur atau kawah saat di bagian puncaknya. Kawah ini berbentuk melingkar berdiameter 500 meter dengan kedalaman 100 � 150 meter.Kerucut ini merupakan kerucut gunungapi Galunggung tua sebelum terbentuknya Kaldera, mempunyai kemiringan lereng hingga 30� di daerah puncak dan menurun hingga 5� di bagian kaki.
*

Kaldera, berbentuk sepatu kuda terbuka ke arah tenggara dengan panjang 9 km dan lebar antara 2-7 km. Tinggi dinding Kaldera tertinggi adalah 1000 meter di bagian barat-barat laut dan menurun hingga 10 m di bagian timur-tenggara. Di dalam Kaldera terdapat kawah aktif berbentuk melingkar dengan diameter 1000 meter dan kedalaman 150 meter. Di dalam kawah ini terdapat kerucut silinder setinggi 30 meter dari dasar kawah dan kaki kerucut berukuran 250 x 165 meter yang terbentuk selama periode letusan 1982-1983. Pada Desember 1986, kerucut silinder ini tertutup oleh air danau kawah. Pada 1997, setelah volume air danau kawah dikurangi melalui terowongan pengendali air danau, kerucut silinder ini muncul kembali di permukaan air danau.
*

Perbukitan Sepuluh Ribu atau perbukitan �Hillock�, terletak di lereng kaki bagian timur-tenggara dan berhadapan langsung dengan bukaan kaldera. Perbukitan ini menempati dataran Tasikmalaya (�351 m) dengan luas �170 km2, dan dengan jarak sebaran terjauh 23 km dari kawah pusat dan terdekat 6,5 km serta lebar sebaran �8 km, dengan sebaran terpusat pada jarak 10 � 15 km. Jumlah bukit tersebut � 3.600 buah, tinggi bukit bervariasi antara 5 - 50 meter diatas dataran Tasikmalaya dengan diameter kaki bukit antara 50 � 300 meter serta kemiringan lereng antara 15 � 45. Perbukitan ini terbentuk sebagai akibat letusan besar yang menghasilkan kaldera tapal kuda dan yang melongsorkan kerucut bagian timur-tenggara, berumur 4200 tahun yang lalu.



Stratigrafi

Stratigrafi G. Galunggung secara umu dibagi dalam tiga (3) periode kegiatan, yaitu:

1. Periode Pra-Kaldera (Formasi Galunggung Tua)

2. Periode Sin-Kaldera (Formasi Tasikmalaya)

3. Periode Post-Kaldera (Formasi Cibanjaran)

Formasi Cibanjaran/Post Kaldera

Letusan 1822 :

Aliran pirokolstik berwarna abu tua, bersifat lepas dan didominasi oleh ash. Batuan ini ditutupi oleh endapan debris avalanche. Penanggalan radiokabon (C14) dari fragmen kayu di dalam endapan fluvial yang berada di bawah kedua endapan tersebut, mempunyai umur 590 � 150 yrs BP. Ini menunjukkan bahwa Galunggung mempunyai periode istirahat panjang (dormant periode) sebelum letusan 1822).



Letusan 1894 :

Berupa jatuhan piroklostik yang ditutupi endapan halus.



Letusan 1982-83 :

Aliran piroklostik; tidak terkompaksi, kaya akan ash dan fragmen bom bertipe bom kerak roti. Total volume diperkirakan 5,6 x 106 m3.

Jatuhan piroklostik; mempunyai ketebalan 1-10 meter sampai 30 meter di sekitar kawah aktif. Perlapisan baik dan memperlihatkan normal graded bedding dengan material berukuran dari ash sampai bom dan blok. Fragmen bom bertipe bom kerak roti.

Aliran lava; aliran lava basal keluar pada bagian kaki kerucut silinder.



Struktur Geologi

Dari hasil analisis �Rose Diagram�, pola kelurusan yang terbentuk pada vulkanik kuarter didaerah Gunung Galunggung mempunyai pola yang sama dan memperlihatkan dominasi kelurusan pada arah N 315� E. Arah kelurusan-kelurusan ini sama dengan zona rekahan pada kerucut silinder 1982 � 83, dimana beberapa titik letusan terjadi dan pada Januari 1983 aliran lava muncul. Pada dasarnya struktur di G. Galunggung dapat dihubungkan dengan kedudukan tektonik regional. Kelurusan ke arah timur laut dan zona rekahan (fracture) pada kerucut silinder adalah paralel terhadap sistem sesar Sumatra, yang mana zona rekahan pada kubah lava 1918 (G. Jadi) dan posisi-posisi dike menunjukan arah yang sama terhadap tekanan utama (principal stress) yang berasal dari pergeseran kerak Samudra Hindia. Arah dari tekanan utama ini kurang lebih normal terhadap sumbu Kaldera Galunggung. Ini menunjukkan bahwa orientasi longsoran Kaldera Galunggung mengikuti zona lemah dari �Tensional fracture�.

Berdasarkan analisis dari Citra Landsat dan peta geologi lembar Tasikmalaya, struktur yang terdapat berupa kelurusan, rekahan, dan sesar yang pada umumnya berarah tenggara � barat laut. Pola ini sejajar dengan bukaan Kaldera Tapal kuda yang dindingnya dapat dipandang sebagai bidang sesar. Adanya mata air Ci-Panas, Ci-Kunir, dan Ci-Banjaran di sebelah timur � tenggara diperkirakan juga dikontrol oleh rekahan atau sesar bawah permukaan.



Acuan

*

Bronto. S, 1989, Volcanic Geology of Galunggung, West Java, Indonesia. A Thesis of Doctor of Philosophy in Geology in The University of Canterbury.
*

Bronto. S, 1999, Volcanic Hazard and Assesment, G. Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Direktorat Vulkanologi.
*

Wirakusumah. A. D. dkk, 1998, Simulasi Bahaya Lahar Letusan G. Galunggung. Suatu Perkiraan pada Masa mendatang, Proseding PIT. IAGI XXVII, Yogyakarta 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar